Jamah Ruang adalah situs blog yang berisi artikel-artikel motivasi dan pengembangan diri. Sekumpulan artikel ini bukan untuk menggurui, namun mengingatkanmu kembali pada proses introspeksi diri.

Membuat Kebiasaan Baru, Hanya Berat di Awal

membentuk kebiasaan baru
pixabay.com

Kebiasaan merupakan sesuatu yang secara rutin dilakukan berulang-ulang dalam periode waktu tertentu. Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan biasanya kita lakukan seolah-olah sudah otomatis. Alias tanpa direncakan atau diperhitungkan dengan detail. Karena kita sudah hafal dengan dengan apa yang kita lakukan.

Sungguh beruntung jika kamu telah memiliki kebiasaan (habit) yang baik. Misal, bangun pagi, datang ke tempat kerja tepat waktu, selalu memenuhi janji, dan lain sebagainya. Kebiasaan yang baik, bisa juga dikatakan sebagai kebiasaan yang sehat. Memiliki kebiasaan yang baik artinya memiliki pola hidup yang sehat pula.

Kebanyakan dari kita akan memiliki anggapan bahwa kebiasaan itu sulit untuk diubah. Nah, masalahnya kita tidak semua kebiasaan yang kita lakukan itu baik. Ada beberapa kebiasaan buruk yang kita rasa perlu diperbaiki, diubah dan diatur ulang serta digantikan dengan kebiasaan baru yang lebih baik.

Sulitkah Untuk Menghilangkan Kebiasaan Buruk?

Selanjutnya kitapun berpikir bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Jawaban saya adalah, ya sulit. Sulit jika kamu berpikir untuk menghilangkan sama sekali. Kedengarannya memang ini kabar buruk. Tapi sesungguhnya tidak. Saya tidak terlalu menyarankan kamu untuk menghilangkannya, tapi yang perlu kamu coba adalah mengubahnya.

Akan saya berikan gambaran tentang menghilangkan kebiasaan atau mengubah kebiasaan(?). Saya mempunyai seorang teman yang suka berbicara asal nyeplos. Jika ada seseorang yang sedang berbicara, dia suka menyela dan mendebat apabila dia tidak setuju. Padahal orang itu belum selesai bicara. Dan lagi, teman saya itu tidak mau mendengarkan sama sekali penjelasan orang lain yang mencoba menyangkal pendapat teman saya itu.

Jika teman saya itu mencoba untuk menghilangkan sama sekali kebiasaannya, saya juga akan setuju jika kita katakan dia akan sangat kesulitan. Pertanyaan yang muncul akan berupa : "bagaimana caranya menahan diri agar tidak menyela omongan orang?", "bagaimana caranya diam?", "bagaimana caranya mendengarkan?".

Ketika waktu itu dia bertanya pada saya, apakah dia perlu berubah, saya jawab "tentu sangat perlu". Dan akhirnya dia mengubah kebiasaannya. Dia tetap bereaksi ketika seseorang berbicara hal yang tidak sependapat, namun dia menunggu terlebih dahulu sampai orang itu selesai bicara. Dia tetap mendebat, namun dia mengubah caranya. Jika tadinya dia langsung mencecarnya dengan argumen, kali ini dia bertanya dan menggali dulu tentang hal yang didengarnya sampai dia paham benar. Juga paham apa yang akan dia bicarakan.

Jadi jika kamu kesulitan untuk menghilangkan kebiasaan buruk, maka cobalah untuk mengubahnya.

Bagaimana Cara Memulai

Sebuah kebiasaan, terutama kebiasaan yang sudah sangat melekat seolah sudah mendarah daging, rasanya sulit untuk kita ubah. Tapi percayalah, kita hanya butuh sedikit waktu untuk beradaptasi.

Yang paling penting ketika sedang membentuk kebiasaan baru adalah kamu tetap konsisten pada masa adaptasi itu. Kamu konsisten sampai pikiranmu sudah hafal dan kamu melakukan hal itu seolah sudah otomatis tanpa perlu dipaksa-paksa lagi.

Nah, masa adaptasi ini yang menentukan apakah kamu berhasil membentuk kebiasaan baru atau tidak. Untuk mempermudah membayangkannya, kita bagi tiga level yaitu Level Nol, Level Adaptasi, dan Level Kebiasaan.

Level Nol adalah level di mana kamu baru saja memulai. Level Adaptasi adalah ketika kamu sedang mencoba mempraktekkan sesuatu hal agar menjadi sebuah kebiasaan. Sedangkan Level Kebiasaan adalah ketika kamu sudah berhasil membuat hal itu menjadi kebiasaan dan kamu sudah menjalankannya secara otomatis.

Nah pada Level Adaptasi ini, kamu perlu memaksakan diri untuk rutin melakukan kebiasaan barumu. Terus lakukan sampai akhirnya kamu mencapai Level Kebiasaan. Semakin lama, semakin ringan kebiasaan barumu untuk dilakukan.

Jika tidak melakukannya sekali saja (ketika masih ada di Level Adaptasi), maka bisa-bisa kamu kembali ke Level Nol. Apa artinya? Artinya, kamu mengulang lagi dari awal. Kamu mengulang lagi rasa beratnya memulai. Maka dari itu saya katakan untuk tetap konsisten pada masa adaptasi ini sebelum benar-benar menjadi kebiasaan.

Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts