Jamah Ruang adalah situs blog yang berisi artikel-artikel motivasi dan pengembangan diri. Sekumpulan artikel ini bukan untuk menggurui, namun mengingatkanmu kembali pada proses introspeksi diri.

Pornografi Menghancurkanmu

katakan tidak untuk pornografi
pixabay.com


Tentang Pornografi

Di era sekarang ini dengan semakin canggihnya media dan alat komunikasi, kita semakin mendapat kemudahan untuk mengakses informasi apapun yang kita mau. Namun ini tak selalu mempunyai dampak positif. Banyak juga hal-hal negatif yang membuntutinya. Salah satunya adalah pornografi.

Pengertian Pornografi menurut Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, tulisan, foto, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma atau kesusilaan dalam masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, bisa kita simpulkan bahwa pornografi adalah sesuatu yang sengaja dibuat untuk membangkitkan gairah seksual.

Dari tahun ke tahun, akses pornografi di berbagai negara menunjukkan peningkatan. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Jupiter Research, selama semester pertama tahun 2015 terdapat sekitar 136 miliar video porno yang diakses melalui smartphone (Surahman, 2015). Mayoritas mereka yang menjadi pecandu pornografi, terpapar oleh konten pornografi ketika usianya belum mencapai 18 tahun. 

Cara Pornografi Merusak Kita

Alasan utama pornografi membahayakan adalah karena sifatnya yang adiktif (membuat kecanduan). Pada saat menikmati konten pornografi, tubuh kita akan memproduksi hormon dopamine dan endorphin. Hormon ini memicu perasaan tenang, senang, atau bahagia. Sama halnya ketika kamu mengkonsumsi narkoba.

Pada awalnya orang yang terpapar pornografi adalah karena memenuhi rasa ingin tahunya. Lalu karena menimbulkan rasa senang saat menikmatinya, muncullah perilaku kecanduan ini. Bagi yang sudah kecanduan, dalam dirinya selalu muncul dorongan untuk menonton/menikmati pornografi berulang-ulang. Namun dorongan ini meskipun memunculkan rasa senang sesaat, tidak pernah memberikan rasa puas.

Jika pada kasus kecanduan narkoba, sifat kurang puas ini diatasi dengan menambah dosis pada obat-obatan yang dikonsumsi. Namun pada kecanduan pornografi, pecandu akan mencari konten yang berbeda (atau mungkin lebih ekstrem) dari sebelumnya. Pecandu tidak akan cukup terangsang pada bentuk pornografi yang ia sudah bosan.

Ciri-ciri bagi yang kecanduan pornografi antara lain:

  • Sering tampak gugup bila ada yang mengajak berkomunikasi
  • Tidak punya gairah beraktivitas
  • malas, enggan belajar, enggan bergaul
  • Enggan lepas dari gadget-nya, 
  • senang menyendiri terutama di kamarnya, Melupakan kebiasaan baiknya, 
  • Pikiran kacau dan mudah tersinggung, 
  • Pelupa dan sulit konsentrasi.


Jangan Biarkan Pornografi (Terus) Meracunimu

Semakin lama membiarkan dirimu diracuni pornografi, semakin parah pula kondisi psikismu akan rusak. Daya nalar pikiran juga akan terus menurun. Prestasi akademik akan terus anjlok. Pada kasus yang parah, selain memicu gejala kecemasan (anxiety) juga bisa memicu gejala depresi

Cara pandang dirimu terhadap lawan jenis juga akan berubah. Kamu akan memandang lawan jenis sebagai objek seksual saja. Kegiatan seksual dalam bayangan pecandu pornografi adalah seperti apa yang tersaji dalam pornografi. Yang mana hal tersebut tidaklah nyata. Dan ketika mengetahui kenyataannya muncul perasaan kecewa. Sebagian pecandu juga berpotensu mengalami penyimpangan seksual. Maka ketika sudah menikah akan menyebabkan ketidakharmonisan rumah tangga.

Tanpa ada tekad yang kuat, pecandu akan benar-benar sulit melepaskan diri dari jeratan pornografi. Rasa gelisah yang teramat tinggi, jika kamu tidak mampu menahannya dengan baik akan membuatmu terjebak lagi.

Mencari dukungan itu sangat perlu. Dekatkan diri pada Tuhan. Pererat lagi hubunganmu dengan keluarga, kerabat, teman-teman dan/atau pasangan yang mungkin sempat renggang. Cari kebahagiaan di tempat lain. Pornografi bukanlah tempat pelarian yang baik. Tekuni kembali kebiasaan baik dan hobimu. Itu akan jauh lebih menyenangkan.



Sumber referensi:
Mariyati, Novi HC Daulima & Mustikasari. (2017). Terapi Kognitif Perilaku Dan Terapi Kelompok Swabantu Untuk Menangani Ansietas Remaja Dengan Kecanduan Pornografi. Proceeding Unissula Nursing Conference. 978-602-1145-69-2

Utomo, Sigit Tri, Ahmad Sa'i. (2018). Dampak Pornografi Terhadap Perkembangan. 6-1


Share:

No comments:

Post a Comment

Recent Posts